Kamis, 15 Juli 2010

SALAM KENAL....

SALAM KENAL....
Salam kenal buat semuanya....
Blog ini saya buat tahun 2008, namun, baru diposting tahun 2010. Hal ini terjadi karena kesibukan dengan tugas saya sebagai seorang pengajar dan pendidik di sebuah sekolah menengah Pertama swasta Katolik di Jakarta Utara.

Mengapa saya termotivasi untuk membuat blog ini? Awalnya saya kesulitan untuk mencari refrensi tambahan bahan ajar buar siswa berkaitan dengan tema-tema pelajaran, khususnya Bidang Studi Agama Katolik. Saya berharap dengan membaca kisah-kisah pengalaman iman orang lain yang saya post dari berbagai sumber yang ada di internet, atau membaca kisah-kisah yang bertentangan dengan iman Kristiani, para siswa sadar dan diarahkan untuk dapat berprilaku yang baik, sehingga membentuk karakter dan kepribadian yang baik.
Semoga tulisan-=tulisan yang ada di blog ini dapat bermanfaat bagi anda yang membacanya.
Tuhan Yesus memberkati...

Selasa, 13 Juli 2010

KELUARGA STEVE RAY Steve, Janet, Cindy, Jesse, Charlotte, dan Emily

Pengantar:

Pembaca yang budiman, saya merasa penting untuk memuat kisah ini, dan saya kutip cerita ini secara lengkap, terutama bagi umat katolik yang merasa bimbang dan ragu akan iman kekatolikannya. Saya tidak meringkas kisah ini, tetapi secara lengkap saya muat, takutnya membuat kisah inimenjadi tidak utuh. Tujuan lain saya muat kisah ini terutama bagi katekumen SMP Marie Josep, yang masih sangat baru mempelajari iman katolik, semoga kisah ini menjadi penyemangat agar iman tetap tumbuh dan berkembang. Selamat membaca.

Urusan Keluarga (6 Juni 1997)
Suatu Riset Religius berakhir dengan sekeluarga masuk menjadi Katolik.

Oleh Diane M. Hanson
Artikel khusus untuk Michigan Catholic

LIVONIA-Serasa seperti didorong oleh suatu kekuatan diluar kuasanya. Demikianlah Steve menjelaskan mengapa ia pindah dari penganut Protestan evangelikal menjadi Katolik yang taat. (Catatan: Evangelikal merujuk pada sebagian jemaat dari berbagai latar belakang denominasi Protestan dengan pewartaan firman yang kuat.)

Pendeta Alex Jones: Pentakosta atau Katolik?

Pengantar:
Pembaca yang budiman, sngaja saya brosing tulisan ini secara lengkap, agar anda bisa membacanya dari awal hingga akhir tanpa terputus-putus, sehingga anda dapat mengerti dengan baik isinya. Semua kesaksian yang ada di blog saya sengaja saya muat untuk para pembaca terutama yang beriman katolik, agar iman kita semakin tumbuh kuat dan berkembang. apa yang anda ragukan dalam iman katolik anda, mungkin dapat dikuatkan setelah membaca kesaksian-kesaksian ini, sebab mereka yang memberikan kesaksian adalah bukan orang biasa....
Memang saya muat tulisan ini khusus diperuntukkan bagi katekumen di sekolah tempat saya mengajar, namun tidak menutup kemungkinan bagi anda yang beriman katolik, namun imannya meredup....Selamat membaca...


Rev. Alex Jones Pendeta Alex Jones telah mencapai puncak kesuksesan sebagai pendiri dan pastor senior dari sebuah fellowship Pentakosta yang terkenal di kota Detroit, yaitu Gereja Kristen Maranatha. Mayoritas kongregasi pimpinan pastor Jones adalah orang-orang kulit hitam, yang berakar pada aliran evangelikalisme Amerika yang biasanya banyak ditemukan di wilayah-wilayah perkotaan di Amerika Serikat - yaitu Gereja Allah dalam Kristus (Church of God in Christ).

Sejarah Kitab Suci

Pengantar
Tulisan ini mungkin tidak lengkap, karena saya hanya merangkum dari beberapa sumber, bukan tujuan untuk mempelajari Kitab Suci secara mendalam, tetapi hanya bahan tambahan bagi siswa-siswi SMP Marie joseph dalam pelajaran agama Katolik. Namun apabila kita ingin mempelajari Kitab suci secacara mendetail, dapat kita baca pada literatur lengkap sejarah serta penafsiran Kitab Suci pada perpustakaan teologi.

Apakah anda Katolik atau Protestan, mungkin anda juga pernah bertanya-tanya, mengapa Alkitab yang dipakai oleh umat Katolik berbeda dengan Alkitab umat Protestan. Alkitab umat Katolik terdiri dari 73 buku yang termasuk kitab-kitab Deuterokanonika, sedangkan Alkitab umat Protestan terdiri dari 66 buku, yaitu tanpa kitab-kitab Deuterokanonika.

HIRARKI GEREJA

HIERARKIS GEREJA KATOLIK

Menurut Ajaran resmi Gereja struktur Hierarkis termasuk hakikat kehidupan-nya juga. Perutusan ilahi, yang dipercayakan Kristus kepada para rasul itu, akan berlangsung sampai akhir zaman (lih. Mat 28:20). Sebab Injil, yang harus mereka wartakan, bagi Gereja merupakan azas seluruh kehidupan untuk selamanya. Maka dari itu dalam himpunan yang tersusun secara hirarkis yaitu para Rasul telah berusha mengangkat para pengganti mereka.Maka Konsili mengajarkan bahwa "atas penetapan ilahi para uskup menggantikan para rasul sebagai gembala Gereja" Kepada mereka itu para Rasul berpesan, agar mereka menjaga seluruh kawanan, tempat Roh Kudus mengangkat mereka untuk menggembalakan jemaat Allah (lih. Kis 20:28).(LG 20). Pengganti meraka yakni, para Uskup, dikehendaki-Nya menjadi gembala dalam Gereja-Nya hingga akhir jaman (LG 18).

makdud dari "atas penetapan ilahi para uskup menggantikan para rasul sebagai gembala Gereja" ialah bahwa dari hidup dan kegiatan Yesus timbulah keplompok orang yang kemudian berkembang menjadi Gereja, seperti yang dikenal sekarang. Proses perkembangan pokok itu terjadi dalam Gereja perdana atau Gereja para rasul, Yakni Gereja yang mengarang Kitab Suci Perjanjian baru. Jadi, dalam kurun waktu antara kebangkitan Yesus dan kemartiran St. Ignatius dari Antiokhia pada awal abad kedua, secara prinsip terbentuklah hierarki Gereja sebagaimana dikenal dalam Gereja sekarang.

Striktur Hierarkis Gereja yang sekarang terdiri dari dewan para Uskup dengan Paus sebagai kepalanya, dan para imam serta diakon sebagai pembantu uskup

1. Para Rasul

Sejarah awal perkembangan Hierarki adalah kelompok keduabelas rasul. Inilah kelompok yang sudah terbentuk waktu Yesus masih hidup. Seperti Paulus juga menyebutnya kelompok itu " mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku" (Gal 1:17). Demikian juga Paulus pun seorang rasul, sebagaimana dalam Kitab Suci (1Kor 9:1, 15:9, dsb)

Pada akhir perkembangannya ada struktur dari Gereja St. Ignatius dari Antiokhia, yang mengenal "penilik" (Episkopos), "penatua" (presbyteros), dan "pelayan" (diakonos). Struktur ini kemudian menjadi struktur Hierarkis yang terdiri dari uskup, imam dan diakon.

2. Dewan Para Uskup

Pada akhir zaman Gereja perdana, sudah diterima cukup umum bahwa para uskup adalah pengganti para rasul, seperti juga dinyatakan dalam Konsili Vatikan II (LG 20). Tetapi hal itu tidak berarti bahwa hanya ada dua belas uskup (karena duabelas rasul). Disini dimaksud bukan rasul satu persatu diganti oleh orang lain, tetapi kalangan para rasul sebagai pemimpin Gereja diganti oleh kalangan para uskup. hal tersebut juga di pertegas dalam Konsili Vatikan II (LG 20 dan LG 22).

Tegasnya, dewan para uskup menggantikan dewan para rasul. Yang menjadi pimpinan Gereja adalah dewan para uskup. Seseorang diterima menjadi uskup karena diterima kedalam dewan itu. itulah Tahbisan uskup, "Seorang menjadi anggota dewan para uskup dengan menerima tahbisan sakramental dan berdasarkan persekutuan hierarkis dengan kepada maupun para anggota dewan" (LG 22). Sebagai sifat kolegial ini, tahbisan uskup belalu dilakukan oleh paling sedikit tiga uskup, sebab tahbisan uskup berarti bahwa seorang anggota baru diterima kedalam dewan para uskup (LG 21).

3. Paus

Kristus mengangkat Petrus menjadi ketua para rasul lainnya untuk menggembalakan umat-Nya. Paus, pengganti Petrus adalah pemimpin para uskup.

Menurut kesaksian tradisi, Petrus adalah uskup Roma pertama. Karena itu Roma selalu dipandang sebagai pusat dan pedoman seluruh Gereja. Maka menurut keyakinan tradisi, uskup roma itu pengganti petrus, bukan hanya sebagai uskup lokal melainkan terutama dalam fungsinya sebagai ketua dewan pimpinan Gereja. Paus adalah uskup Roma, dan sebagai uskup Roma ia adalah pengganti Petrus dengan tugas dan kuasa yang serupa dengan Petrus. hal ini dapat kita lihat dalam sabda Yesus sendiri :

"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." (Mat 16:17-19).

4. Uskup

Paus adalah juga seorang uskup. kekhususannya sebagai Paus, bahwa dia ketua dewan para uskup. Tugas pokok uskup ditempatnya sendiri dan Paus bagi seluruh Gereja adalah pemersatu. Tugas hierarki yang pertama dan utama adalah mempersatukan dan mempertemukan umat. Tugas itu boleh disebut tugas kepemimpinan, dan para uskup "dalam arti sesungguhnya disebut pembesar umat yang mereka bimbing" (LG 27).

Tugas pemersatu dibagi menjadi tiga tugas khusus menurut tiga bidang kehidupan Gereja. Komunikasi iman Gereja terjadi dalam pewartaan, perayaan dan pelayanan. Maka dalam tiga bidang itu para uskup, dan Paus untuk seluruh Gereja, menjalankan tugas kepemimpinannya. "Diantara tugas-tugas utama para uskup pewartaan Injilah yang terpenting" (LG 25). Dalam ketiga bidang kehidupan Gereja uskup bertindak sebagai pemersatu, yang mempertemukan orang dalam komunikasi iman.

5. Imam

Pada zaman dahulu, sebuah keuskupan tidak lebih besar daripada sekarang yang disebut paroki. Seorang uskup dapat disebut "pastor kepala" pada zaman itu. dan imam-imam "pastor pembantu", lama kelamaan pastor pembantu mendapat daerahnya sendiri, khususnya di pedesaan. Makin lama daerah-daerah keuskupan makin besar. Dengan Demikian, para uskup semakin diserap oleh tugas oraganisasi dan administrasi. Tetapi itu sebetulnya tidak menyangkut tugasnya sendiri sebagai uskup, melainkan cara melaksanakannya. sehingga uskup sebagai pemimpin Gereja lokal, jarang kelihatan ditengah-tengah umat.

melihat perkembangan demikian, para imam menjadi wakil uskup. "Di masing-masing jemaat setempat dalam arti tertentu mereka menghadirkan uskup. Para imam dipanggil melayani umat Allah sebagai pembantu arif bagi badan para uskup, sebagai penolong dan organ mereka" (LG 28).

Tugas konkret mereka sama seperti uskup: "Mereka ditahbiskan untuk mewartakan Injil serta menggembalakan umat beriman, dan untuk merayakan ibadat ilahi"

6. Diakon

"Pada tingkat hiererki yang lebih rendah terdapat para diakon, yang ditumpangi tangan 'bukan untuk imamat, melainkan untuk pelayanan'" (LG29). Mereka pembantu uskup tetapi tidak mewakilinya.

Para uskup mempunyai 2 macam pembantu, yaitu pembantu umum (disebut imam) dan pembantu khusus (disebut diakon). Bisa dikatakan juga diakon sebagai "pembantu dengan tugas terbatas". jadi diakon juga termasuk kedalam anggota hierarki

oo 000 ooo

Istilah nama:

seorang kardinal adalah seorang uskup yang diberi tugas dan wewenang memilih Paus baru, bila ada seorang Paus yang meninggal. (karena Paus adalah uskup roma, maka Paus baru sebetulnya dipilih oleh pastor-pastor kota Roma, khususnya pastor-pastor dari gereja-gereja "utama" (cardinalis)). Dewasa ini para kardinal dipilih dari uskup-uskup seluruh dunia. lama kelamaan para kardinal juga berfungsi sebagai penasihat Paus, bahkan fungsi kardinal menjadi suatu jabatan kehormatan. Para kardinal diangkat oleh Paus. Sejak abad ke 13 warna pakaian khas adalah merah lembayung.




sumber: http://www.imankatolik.or.id

MATERI PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS XII: BAB V PERAN SERTA UMAT KATOLIK DALAM MEMBANGUN BANGSA INDONESIA

BAB V PERAN SERTA UMAT KATOLIK DALAM  MEMBANGUN BANGSA INDONESIA                A.    Situasi Negeri kita saat ini 1.       ...