Selasa, 07 November 2017

Bab 1 : Aku Citra Allah yang unik (Kelas 7)

BAB 1

AKU CITRA ALLAH YANG UNIK


Pengertian kata “Citra”

v  Kata “Citra” dapat diartikan sebagai gambaran (image) yang menunjuk pada identitas atau ciri seseorang atau kelompok.
v  Kata “Citra” biasanya juga dikaitkan dengan suatu nilai yang dianggap ideal dan baik, dan umumnya terkait erat dengan tindakan, sifat atau karakter seseorang.
v  Istilah “Citra” juga mempunyai makna keserupaan, gambaran atau kemiripan antara seseorang atau kelompok yang dicitrakannya.
v  Istilah “Citra” merupakan perpaduan arti dari kata-kata “Gambar” dan “Rupa”

Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk manusia baik adanya. Manusia menjadi ciptaan yang termulia dari segala makhluk hidup. Dunia beserta isinya diserahkan kepada manusia. Karena akal-budinya, manusia tidak hanya mampu mempertahankan hidupnya dan mempertahankan jenisnya, tetapi juga mampu memperkembangkan dan dan meningkatkan mutu hidupnya.

Manusia tidak hanya mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tetapi dapat mengolah dan mengatur, merubah dan menguasai lingkungannya, serta menguasai dan memanfaatkan ciptaan-ciptaan lainnya.
Dalam hal inilah manusia merupakan “ Citra Allah”.

Kata “Citra Allah” terungkap dalam Kitab Kejadian. Kisah penciptaan manusia dalam Kitab Kejadian memakai 2 iastilah yang saling melengkapi dan saling memperbaiki yaitu:
v  Istilah “GAMBAR”  (Bahasa Ibrani: Salem)
v  Istilah “RUPA”        (Bahasa Ibrani: Demuth)

Manusia diciptakan sebagai “Citra Allah” artinya: Manusia diciptakan Allah menurut Gambar dan Rupa Allah sendiri (Kejadian 1: 26-27).
Kata “segambar “ dan “serupa” sekaligus melukiskan secara tepat bahwa manusia dan Allah berbeda..
Sejauh terluliskan dalam Kitab Suci, istilah “Citra Allah” itu hanya dikatakan pada manusia, dan tidak dikenakan kepada ciptaan Tuhan lainnya. Hanya manusialah yang disebut “Citra Allah”.

Karena manusia diciptakan sebagai “Citra Allah”, manusia memiliki martabat sebagai pribadi artinya adalah:
v  Manusia bukan hanya sesuatu, melainkan seseorang
v  Manusia mengenal dirinya sendiri dan menjadi tuan atas  dirinya sendiri.
v  Manusia mengabdikan diri dalam kebebasan dan hidup dalam kebersamaan dengan orang lain
v  Manusia dipanggil untuk membangun relasi dengan Allah, PenciptaNya.

Manusia diciptakan sebagai “Citra Allah” mempunyai arti yang mendalam yaitu:
v  Allah menciptakan manusia seperti Dia sehingga dapat berdialog dengan Dia
v  Manusia dijadikan partner, sahabat dab rekan kerja Allah didunia yang dapat disapa dan menjawab.
v  Manusia direncanakan untuk terus berhubungan dan bersatu dengan Allah, sehingga seluruh umat manusia mempunyai tujuan yang sama yaitu: Bersatu dengan Allah”
Sebagai “Citra Allah”, Allah telah memberikan karunia khusus berupa:
v  Akal budi
v  Kebebasan
v  Hatu Nurani
Karunia atau kemampuan-kemampuan dasar itulah yang membedakan antara manusia dan ciptaan Tuhan lainnya.
Manusia adalah ciptaan Allah yang bermartabat luhur, siapapun orangnya, ia adalah Citra Allah, yang serupa dan segambar dengan Allah dan ia menjadi wakil Allah didunia ini.

Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang bersifat rohani-jasmani. Maka tujuan hidup manusia tidak hanya terbatas pada kebutuhab hu\idup materiil atau biologis saja, melainkan terarah kepada yang lebih luhur dan mulia yaitu Kesempurnaan, keindahan dan kebahagiaan.

 

Sebagai makhluk yang berakal budi, manusia tidak hanya mempunyai dorongan-dorongan dasar seperti makhluk-makhluk lainnya, tetapi juga mempunyai dorongan yang lebih luhur yaitu:

v  Dorongan untuk menaklukan dan menguasai alam
v  Dorongan untuk membangun hidup bersama yang lebih baik
v  Dorongan untuk memberikan sesuatu dari dirinya sendiri kepada orang lain
v  Dorongan untuk membahagiakan orang lain (inilah yang kita sebut dengan Cinta Kasih)
Dalam hal-hal tersebut, manusia mampu mengekspresikan diri dengan kesadaran jasmani dan rohani serta berbeda dari ciptaan allah yang lain.

Allah menciptakan manusia, pria dan wanita. Pria dengan segala sifat dan bakatnya lebih mencerminkan daya-cipta Allah. Sedangkan wanita dengan kelembutan, keindahan dan kasih sayangnya, memancarkan daya cinta Allah. Hanya melalui mereka berdua itulah Allah menciptakan mujizatNya yang paling indah yaitu hidup yang baru.


Mereka saling melengkapi, membahagiakan dan saling mencinta. Kehendak Allah yang mencipta segala sesuatu dan baik adanya tercermin dalam Kitab Kejadian 1:26-2:17.

Tidak ada komentar:

MATERI PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS XII: BAB V PERAN SERTA UMAT KATOLIK DALAM MEMBANGUN BANGSA INDONESIA

BAB V PERAN SERTA UMAT KATOLIK DALAM  MEMBANGUN BANGSA INDONESIA                A.    Situasi Negeri kita saat ini 1.       ...