BAB 5
SYUKUR SEBAGAI CITRA
ALLAH
Dari pengalaman hidup harian kita, kita mempunyai
banyak alas an untuk bersyukur atas hidup yang dikaruniakan Allah kepada kita.
Ada berbagai macam bentuk bagaimana orang bersyukur
atas kehidupannya yaitu:
- Perayaan
hari ulang tahun kelahiran
- Hari
ulang tahun perkawinan
- Upacara
selamatan/syukuran
- Perayaan
haribesar keagamaan seprti: Paskah, Natal, Lebaran dll
Mengapa kita bersyukur atas hidup ?
Setidaknya ada 4 (empat) alas an dasar mengapa kita
patut bersyukur yaitu:
- Hidup
adalah Anugerah dari Allah
Dalam Kitab
Suci (Mazmur 91:16, Kel 20:12, Amos 10) dijelaskan, umur panjang dipahami
sebagai Karunia Allah. Hidup bukan untuk dikuasai dan diperlakukan semaunya,
melainkan untuk pelayanan dan pengabdian kepada Allah dan sesama
- Hidup
itu berharga
Berharganya
hidup karena pemberian dari Allah sendiri (Kej 2:7, Yer 27:5) dan pemberian itu
menjadi relasi dengan Allah , manusia dan sesamanya (Keb 9:1-3, Luk 17:1-19)
- Hidup
itu Hak Dasar
Hak untuk
hidup merupakan hak dasar yang diberikan Allah kepada setiap orang, karena itu
wajib kita hormati, pertahankan dan kembangkan. Maka hal-hal yang bertentangan
dengan hidup adalah sesuatu yang keji contohnya: Pembunuhan, Perang,
Pengguguran kandungan (Aborsi) dll
- Hidup
itu Citra Allah
Hidup
manusia merupakan kesatuan jiwa-tubuh menurut Citra Allah (kej 1:27). Dengan
penebusan Kristus, manusia dipanggil menjadi Anak-anak Allah dan masuk dalam
Kehidupan Allah, yang dimaknai dan ditandai dalam Sakramen-sakramen
Gereja.Hukum Cinta Kasih memperteguh penghormatan hidup terhadap manusia.
Langsung atau tidak langsung, kita sering mendengar
berbagai pandangan mengenai Makna hidup, apapun pandangan orang tentang hidup,
sangatlah tergantung pada:
·
Sejauh mana hidup itu dialami
·
Sejauh mana hidup itu dihayati
·
Sejauh mana hidup itu diaktualisasikan dll
Ada berbagai pandangan dan sikap terhadap hidup,
antara lain:
- Hidup
sebagai beban berat atau kutukan
Pandangan
ini biasanya muncul dari orang –orang yang dalam hidupnya banyak mengalami
kegagalan, kekecewaan, bencana atau penderitaan
- Hidup
sebagai “Takdir”
Hidup
manusia twergantung sepenuhnya pada Tuhan, dan manusia tidak punya hak
apa-apauntuk menentukan jalan hidupnya. Pandangan ini menumbuhkan sikap cepat
pasrah menyerah terhadap kegagalan, tidak kreatif untuk mengisi dan
mengembangkan hidup. Orang tersebut bersikap menunggu dan tidak proaktif.
- Hidup
itu “Seni”
Hidup
sungguh indah karena mengandung keanekaragaman warna kehidupan: ada suka duka,
ada gagal dan berhasil, ada manis dan pahit. Semuanya ada justru membuatnya
indah untuk dijalani. Pandangan ini menumbuhkan sikap kreatif dan mencari
terobosan baru agar hidup menjadi lebih enak. Tidak cepat puas atas kberhasilan
atau terlena dalam kegembiraan, karena sadar disaat yang lain dapat saja
kegagalan dan kesedihan akan mincul.
Masing–masing dari pandangan tentang hidup tersebut
berdampak pada sikap dan prilaku seseorang dalam hidupnya sehari-hari.
Yesus dalam Perjanjian Baru menawarkan suatu
pandangan tentang hidup yakni:
- Hidup
adalah anugerah Allah sendiri yang patut disyukuri
- Hidup
telah diberikan, maka selayaknya setiap orang bersyukur kepada yang telah
memberi hidup itu.
- Sekalipun
Allah telah memberikan hidup, tetapi Allah senantiasa menyelenggarakan
hidup manusia melalui berbagai peristiwa dan pengalaman
- Allah
ingin agar hidup itu dapat berjalan dan mendatangkan kebahagiaan bagi
manusia
- Allah
telah menyelamatkan kita melalui berbagai peristiwa hidup kita, bahkan
mungkin melalui pengalaman pahit sekalipun.
Dalam injil Lukas 17: 11-19, Yesus mengajak kita
untuk:
- Menaladani
Orang Samaria yang setelah mengalami penyelamatan Allah melalui Yesus
pergi bersyukur kepadaNya
- Dari
sepuluh oaring yang disembuhkan ternyata hanya ada satu orang yang kembali
untuk bersyukur
- Kebetulan
orang yang bersyukur itu adalah Orang Samaria, yang selama ini dianggap kafir
(tidak beriman kepada Allah) oleh orang-orang Yahudi, tetapi orang tersebut
melakukan yang terbaik dalam hidupnya. Ia bersyukur kepada Allah karena
melalui penyembuhan yang dialaminya, Ia mampu merasakan kehadiran Allah
yang menyelamatkan.
Ada berbagai macam cara yang dapat kita lakukan
untuk bersyukur antara lain:
- Memuliakan
Allah lewat doa atau ibadat, baik secara pribadi maupun mengundang sesama
- Menolong
sesama yang menderita
- Berusaha
hidup lebih baik
- Memelihara
kehidupan itu sendiri seperti: menjaga kesehatan, menjaga kebersihan,
menjauhi obat-obatan terlarang
- Menjaga
kehidupan orang lain seperti yang dilakukan Bunda Teresa yang menolong
orang miskin dan terbuang
- Membiasakan
bersyukur atas peristiwa hidup, baik suka maupun duka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar