Selasa, 07 November 2017

Bab 7: Perempuan dan Laki-laki sederajat (Kelas 7)

BAB 7

PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI SEDERAJAT

Dalam kebudayaan tertentu dimasyarakat kita, masih banyak ditemukan pandangan yang mengaggap laki-laki lebih berharga dibandingkan dengan  perempuan, contoh:
·         Anak laki-laki dianggap andalan masa depan karena ia dianggap sebagai    tulang punggung keluarga.
·         Laki-laki dianggap mempunyai kepribadian yang kuat dan dapat mengusai banyak hal, sebaliknya anak perempuan sebagai pribadi yang lemah dan kurang mampu menjadi pemimoin dalam keluarga
·         Dalam banyak hal anak laki-laki sering mendapat kesempatan lebih banyak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan perempuan kurang mendapatkan kesempatan yang sama

Hal inilah yang dusebut dengan “ Budaya Patriarkhi” yaitu budaya yang memandang kedudukan kaum laki-laki lebih penting dan lebih diperhitungkan daripada kedudukan kaun perempuan.

Situasi serupa terjadi pula pada zaman Yesus dikalangan Bangsa Yahudi, sebagaimana yang dikisahkan dalam Kitab Suci, dimana kedudukan kaum perempuan menjadi kaum kelas dua dalam tatanan masyarakat. Maka tidak mengherankan jika banyak perlakuan tidak adil terhadap kaum perempuan pada zaman itu, contoh
·         Yohanes 8: 2-11, Perempuan yang tertangkap basah sedang berbuat dosa dihakimi secara sepihak oleh orang banyak tanpa melihat bahwa kaum laki-laki juga turut ambil bagian dalam dosa tersebut
·         1 Kor 14: 26-40 dan 1 Tim 2: 11-14, Peraturan-peraturan yang diterapkan dalam pertemuan-pertemuan jemaat menunjukan betapa kum perempuan terpinggirakan dan kurang diberi tempat .

Walaupun dikalangan Bangsa Yahudi terjadi demikian, Yesus sangat menghargai dan membela kaum perempuan seperti contoh yang terdapat dalam Kitab Suci yaitu:
·         Yoh 8: 2-11, Yesus memperlakukan perempuan yang kedapatana berbuat zinah itu dengan manusiawi
·         Mat 15: 21-28, Yesus memuji seorang perempuan Kanaan yang percaya
·         Yesus meberikan contoh seorang janda miskin yang memberikan sumbangan di Bait Allah sebagai teladan dalam kejujuran dihadapan Allah.
·         Yesus selalu berjuang agar tercipta suatu masyarakat dimana laki-laki dan perempuan sederajat/setara.

Dalam Kejadian 2: 5-7, 18-25, ditegaskan bahwa pria dan wanita adalah Ciptaan Allah yang sederajatdan saling melengkapi, karena baik pria maupun wanita memiliki sifat-sifat biologis maupun psikologis yang khas.

Perbedaan antara pria dan wanita merupaka keindahan ciptaan yang keduanya, saling membutuhkan untuk mewujudkan karya keselamatan Allah  yaitu Karya Penciptaan.

Adapun wanita memiliki kelebihan tersendiri, dimana kelebihan tersebut juga dibutuhkan pria dala melaksanakan tugas membangun dan mengisi dunia yaitu:
·         Ketelitian
·         Kelembutan
·         Kehalusan
·         Kesabaran
·         Kerapiha
·         Ketekunan dll

Sebaliknya kelebihan yang umumnya dimiliki pria yang juga dibutuhkan wanita dalam membangun dan mengisi dunia ini yaitu:
·         Keberanian
·         Kekuatan
·         Ketegasan
·         Ketegaran
·         Keuletan
·         Ketangkasan dll

Kelemahan fisik pad wanita, bukanlah tanda bahwa wanita lebih rendah daripada pria dan sebaliknya, kehalusan sikap wanita bukanlah tanda keunggulan wanita dibanding pria.

Perbedaan antara pria dan wanita merupakan sifat dasar kepriaan dan kewanita yang khas dan diperlukan didalam kebersamaan hidup yang saling melengkapi dan saling membutuhkan.

Dalam Kej 2: 20-22, baik pria maupun wanitamaupun wanita menerima tugas perutusannya untuk memelihara dunia dan mengembangkannya sesuai dengan kelebihan dan kekurangannya yang ada pada pria maupun wanita.

Yugas menghendaki manusia, baik pria maupun wanita untk bersatu, saling menghargai, membantu dan saling melingkapi karena pria dan wanita diciptakan sederajat


Tidak ada komentar:

MATERI PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS XII: BAB V PERAN SERTA UMAT KATOLIK DALAM MEMBANGUN BANGSA INDONESIA

BAB V PERAN SERTA UMAT KATOLIK DALAM  MEMBANGUN BANGSA INDONESIA                A.    Situasi Negeri kita saat ini 1.       ...