BAB
7
PEREMPUAN DAN
LAKI-LAKI SEDERAJAT
Dalam
kebudayaan tertentu dimasyarakat kita, masih banyak ditemukan pandangan yang
mengaggap laki-laki lebih berharga dibandingkan dengan perempuan, contoh:
·
Anak
laki-laki dianggap andalan masa depan karena ia dianggap sebagai tulang punggung keluarga.
·
Laki-laki
dianggap mempunyai kepribadian yang kuat dan dapat mengusai banyak hal,
sebaliknya anak perempuan sebagai pribadi yang lemah dan kurang mampu menjadi
pemimoin dalam keluarga
·
Dalam
banyak hal anak laki-laki sering mendapat kesempatan lebih banyak untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan perempuan kurang mendapatkan
kesempatan yang sama
Hal inilah
yang dusebut dengan “ Budaya Patriarkhi” yaitu budaya yang memandang kedudukan
kaum laki-laki lebih penting dan lebih diperhitungkan daripada kedudukan kaun
perempuan.
Situasi
serupa terjadi pula pada zaman Yesus dikalangan Bangsa Yahudi, sebagaimana yang
dikisahkan dalam Kitab Suci, dimana kedudukan kaum perempuan menjadi kaum kelas
dua dalam tatanan masyarakat. Maka tidak mengherankan jika banyak perlakuan
tidak adil terhadap kaum perempuan pada zaman itu, contoh
·
Yohanes
8: 2-11, Perempuan yang tertangkap basah sedang berbuat dosa dihakimi secara
sepihak oleh orang banyak tanpa melihat bahwa kaum laki-laki juga turut ambil
bagian dalam dosa tersebut
·
1
Kor 14: 26-40 dan 1 Tim 2: 11-14, Peraturan-peraturan yang diterapkan dalam
pertemuan-pertemuan jemaat menunjukan betapa kum perempuan terpinggirakan dan
kurang diberi tempat .
Walaupun
dikalangan Bangsa Yahudi terjadi demikian, Yesus sangat menghargai dan membela
kaum perempuan seperti contoh yang terdapat dalam Kitab Suci yaitu:
·
Yoh
8: 2-11, Yesus memperlakukan perempuan yang kedapatana berbuat zinah itu dengan
manusiawi
·
Mat
15: 21-28, Yesus memuji seorang perempuan Kanaan yang percaya
·
Yesus
meberikan contoh seorang janda miskin yang memberikan sumbangan di Bait Allah
sebagai teladan dalam kejujuran dihadapan Allah.
·
Yesus
selalu berjuang agar tercipta suatu masyarakat dimana laki-laki dan perempuan
sederajat/setara.
Dalam
Kejadian 2: 5-7, 18-25, ditegaskan bahwa pria dan wanita adalah Ciptaan Allah
yang sederajatdan saling melengkapi, karena baik pria maupun wanita memiliki
sifat-sifat biologis maupun psikologis yang khas.
Perbedaan
antara pria dan wanita merupaka keindahan ciptaan yang keduanya, saling
membutuhkan untuk mewujudkan karya keselamatan Allah yaitu Karya Penciptaan.
Adapun
wanita memiliki kelebihan tersendiri, dimana kelebihan tersebut juga dibutuhkan
pria dala melaksanakan tugas membangun dan mengisi dunia yaitu:
·
Ketelitian
·
Kelembutan
·
Kehalusan
·
Kesabaran
·
Kerapiha
·
Ketekunan
dll
Sebaliknya
kelebihan yang umumnya dimiliki pria yang juga dibutuhkan wanita dalam
membangun dan mengisi dunia ini yaitu:
·
Keberanian
·
Kekuatan
·
Ketegasan
·
Ketegaran
·
Keuletan
·
Ketangkasan
dll
Kelemahan
fisik pad wanita, bukanlah tanda bahwa wanita lebih rendah daripada pria dan
sebaliknya, kehalusan sikap wanita bukanlah tanda keunggulan wanita dibanding
pria.
Perbedaan
antara pria dan wanita merupakan sifat dasar kepriaan dan kewanita yang khas
dan diperlukan didalam kebersamaan hidup yang saling melengkapi dan saling
membutuhkan.
Dalam Kej
2: 20-22, baik pria maupun wanitamaupun wanita menerima tugas perutusannya
untuk memelihara dunia dan mengembangkannya sesuai dengan kelebihan dan
kekurangannya yang ada pada pria maupun wanita.
Yugas
menghendaki manusia, baik pria maupun wanita untk bersatu, saling menghargai,
membantu dan saling melingkapi karena pria dan wanita diciptakan sederajat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar